Premier League:4 Manajer yang Menjuarainya, Arne Slot Next?

movie2telegram – Premier League dikenal sebagai liga yang sangat kompetitif. Bahkan bagi seorang manajer top, menjuarai liga di musim pertama adalah pencapaian luar biasa yang hanya bisa dicapai oleh segelintir pelatih. Kini, Arne Slot disebut-sebut berpeluang mengikuti jejak mereka dengan Liverpool.

Sejarah mencatat, hanya empat manajer yang mampu langsung membawa timnya juara di musim debutnya. Bahkan nama-nama besar seperti Pep Guardiola, Jürgen Klopp, dan Arsène Wenger pun gagal melakukannya. Siapa saja mereka? Simak daftar berikut.


1. José Mourinho (2004/2005) – Chelsea

Musim pertama José Mourinho di Chelsea langsung membuatnya dijuluki “The Special One”. Ia datang dengan percaya diri setelah membawa FC Porto juara Liga Champions.

Chelsea di bawah Mourinho tampil sangat dominan. Mereka menutup musim dengan 95 poin, hanya kebobolan 15 gol, dan mencatatkan 25 clean sheet. Dengan pertahanan kokoh yang dipimpin John Terry dan Ricardo Carvalho, serta kiper tangguh Petr Čech, Chelsea menjadi tim yang sulit ditembus.

Gaya bermain Mourinho yang pragmatis terbukti efektif. Ia berhasil membawa Chelsea meraih gelar Premier League pertama mereka sejak 1955, menjadikannya salah satu manajer tersukses dalam sejarah klub.


2. Carlo Ancelotti (2009/2010) – Chelsea

Setelah Mourinho pergi, Chelsea mengalami masa sulit dengan berbagai pergantian pelatih. Namun, kehadiran Carlo Ancelotti pada 2009 mengubah semuanya.

Ancelotti membawa Chelsea menjadi tim yang sangat ofensif. Mereka mencetak rekor 103 gol dalam satu musim Premier League, dengan selisih gol luar biasa +71. Chelsea tidak hanya meraih gelar liga, tetapi juga memenangkan FA Cup, mencatatkan prestasi double winners.

Meski sukses di musim pertamanya, Ancelotti hanya bertahan dua musim di Chelsea sebelum dipecat. Namun, karier kepelatihannya terus bersinar di berbagai klub top Eropa.


3. Manuel Pellegrini (2013/2014) – Manchester City

Manchester City sempat merasakan kejayaan bersama Roberto Mancini yang membawa mereka meraih gelar Premier League pertama pada 2011/2012. Namun, Mancini gagal mempertahankan trofi, dan digantikan oleh Manuel Pellegrini.

Pellegrini datang pada saat Sir Alex Ferguson baru saja pensiun dari Manchester United, menciptakan kesempatan emas bagi City untuk kembali ke puncak. Dengan performa gemilang Yaya Touré yang mencetak banyak gol, City sukses menjuarai liga dengan selisih dua poin dari Liverpool.

Namun, yang menarik adalah, meskipun memiliki karier kepelatihan panjang, gelar Premier League 2013/2014 menjadi satu-satunya trofi liga domestik yang diraih Pellegrini di Eropa.


4. Antonio Conte (2016/2017) – Chelsea

Chelsea kembali mengalami masa sulit setelah ditinggalkan Mourinho untuk kedua kalinya. Musim 2015/2016 menjadi bencana bagi mereka, hingga akhirnya Antonio Conte datang dengan revolusi taktiknya.

Conte memperkenalkan formasi 3-4-3 yang membuat Chelsea tampil dominan. Mereka mencatatkan 13 kemenangan beruntun di pertengahan musim, yang pada akhirnya membawa Chelsea kembali menjuarai Premier League.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa manajer dengan strategi solid bisa langsung mengubah nasib sebuah klub dalam satu musim. Kini, Conte mencoba membangun kembali kariernya di Napoli setelah sukses besar bersama Chelsea dan Inter Milan.


Arne Slot, Manajer Berikutnya?

Arne Slot telah membuktikan dirinya sebagai pelatih hebat bersama Feyenoord, membawa mereka menjuarai Eredivisie. Kini, ia menghadapi tantangan lebih besar di Premier League bersama Liverpool.

Jika Slot berhasil membawa Liverpool meraih gelar Premier League pada musim debutnya, ia akan bergabung dengan Mourinho, Ancelotti, Pellegrini, dan Conte dalam daftar eksklusif ini. Dengan skuad kuat yang diwarisinya dari Klopp, peluang Slot untuk sukses masih terbuka lebar.

Akankah ia menjadi manajer kelima yang menjuarai Premier League di musim debutnya? Kita tunggu dan saksikan bagaimana musim ini berjalan.

Manchester United Digendong Dua Pemain ini

Manchester United Lebih Kuat dengan Kehadiran Dua Pemain Ini

Manchester United menunjukkan peningkatan performa yang signifikan dalam beberapa laga terakhir. Salah satu faktor utama di balik kebangkitan mereka adalah kontribusi luar biasa dari Bruno Fernandes dan Casemiro. Kedua pemain ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan permainan, baik dalam aspek serangan maupun pertahanan.

Bruno Fernandes: Motor Serangan yang Tak Tergantikan

Sebagai playmaker utama, Bruno Fernandes selalu menjadi kreator serangan bagi Manchester United. Gelandang asal Portugal ini memiliki visi permainan yang luar biasa, kemampuan umpan akurat, dan kecerdasan dalam membaca pergerakan rekan-rekannya.

  • Fernandes mampu membuka ruang dan menciptakan peluang emas bagi para penyerang seperti Rashford dan Højlund.
  • Keunggulan utamanya adalah dalam memberikan umpan terobosan yang sulit diantisipasi lawan.
  • Selain mencetak assist, Fernandes juga sering mencetak gol melalui tendangan jarak jauh atau eksekusi bola mati.

Dengan kreativitasnya, Manchester United lebih mudah menciptakan peluang dan mendominasi permainan di lini tengah.

Casemiro: Pilar Kuat di Lini Tengah Manchester United

Jika Bruno Fernandes adalah otak serangan, maka Casemiro adalah benteng pertahanan pertama di lini tengah. Mantan pemain Real Madrid ini dikenal sebagai gelandang bertahan yang kuat dalam memutus serangan lawan dan menjaga stabilitas tim.

  • Casemiro memiliki intersepsi yang luar biasa, mampu membaca arah serangan lawan dan memotong bola sebelum masuk ke area berbahaya.
  • Kemampuannya dalam duel udara dan tekel keras membuat lini tengah Manchester United lebih solid.
  • Selain bertahan, Casemiro juga mampu mendistribusikan bola dengan baik, membantu tim dalam transisi dari bertahan ke menyerang.

Dengan keberadaan Casemiro, MU lebih sulit ditembus lawan, sehingga pertahanan mereka menjadi lebih kokoh.

Duet Fernandes dan Casemiro: Keseimbangan Sempurna

Kolaborasi antara Bruno Fernandes dan Casemiro menciptakan keseimbangan ideal dalam skema permainan Manchester United. Saat Fernandes fokus membangun serangan, Casemiro siap menjadi perisai utama di lini tengah.

Berkat peran mereka:
MU lebih efektif dalam menyerang dan bertahan.
Aliran bola menjadi lebih cepat dan terorganisir.
Tim lebih percaya diri dalam mengontrol pertandingan.

Dengan performa luar biasa dari kedua pemain ini, MU kini memiliki fondasi kuat untuk bersaing di level tertinggi. Jika mereka terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin MU akan kembali meraih kejayaan di kompetisi domestik maupun Eropa.