19 Pemain Naturalisasi di Era Erick Thohir, Timnas Indonesia Makin Kuat

movie2telegram – Pada era kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, Timnas Indonesia mengalami perubahan besar dalam komposisi skuadnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melakukan naturalisasi pemain untuk meningkatkan daya saing di level internasional. Hingga Maret 2025, sebanyak 19 pemain telah resmi dinaturalisasi demi memperkuat Skuad Garuda.


Daftar 19 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Berikut adalah daftar 19 pemain yang telah dinaturalisasi di era Erick Thohir:

  1. Ivar Jenner
  2. Rafael Struick
  3. Justin Hubner
  4. Jay Idzes
  5. Nathan Tjoe-A-On
  6. Thom Haye
  7. Ragnar Oratmangoen
  8. Calvin Verdonk
  9. Jens Raven
  10. Maarten Paes
  11. Mees Hilgers
  12. Eliano Reijnders
  13. Kevin Diks
  14. Ole Romeny
  15. Dion Markx
  16. Tim Geypens
  17. Emil Audero
  18. Dean James
  19. Joey Pelupessy

Tiga nama terakhirEmil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy—baru saja menyelesaikan proses naturalisasi pada Maret 2025. Mereka disiapkan untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain.


Dampak Positif Naturalisasi bagi Timnas Indonesia

Kehadiran para pemain naturalisasi ini membawa angin segar bagi Timnas Indonesia. Skuad Garuda kini tampil lebih kompetitif di level Asia dan berhasil menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dengan enam poin. Dengan empat laga tersisa, peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. Kontribusi para pemain naturalisasi ini diharapkan dapat membantu Garuda meraih prestasi tertinggi di kancah internasional.


Kesimpulan

Strategi naturalisasi yang diterapkan PSSI di era Erick Thohir terbukti memperkuat komposisi tim dan meningkatkan peluang Indonesia di ajang internasional. Dengan kombinasi pemain lokal dan Alih kewarganegaraa, Timnas Indonesia siap bersaing dengan tim-tim besar Asia dan mengejar mimpi tampil di Piala Dunia 2026.

Indonesia Perkuat Timnas dengan Naturalisasi Pemain Baru

movie2telegram – Tim nasional Indonesia terus berbenah untuk meningkatkan kualitas tim. Salah satu langkah yang diambil adalah menaturalisasi tiga pemain baru yang siap memperkuat skuad Garuda. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi berbagai ajang bergengsi seperti Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.

Proses naturalisasi ini sudah disetujui oleh pemerintah dan PSSI. Ketiga pemain tersebut dianggap memiliki kualitas yang mampu mendongkrak performa tim. Mereka telah menjalani berbagai tahapan, termasuk administrasi dan adaptasi dengan gaya permainan timnas.

Dengan tambahan ini, Timnas Indonesia berharap bisa bersaing lebih baik di level internasional. Beberapa pemain naturalisasi sebelumnya seperti Jordi Amat dan Shayne Pattynama telah memberikan dampak positif bagi tim.

Sindiran Tajam dari Pelatih Bahrain

Namun, keputusan ini tidak luput dari sorotan pihak luar. Pelatih timnas Bahrain secara terbuka menyampaikan kritiknya terhadap kebijakan naturalisasi yang dilakukan Indonesia.

“Sepak bola bukan hanya soal mencari pemain terbaik dari negara lain, tetapi bagaimana membangun pemain lokal yang bisa berkembang dalam sistem sepak bola nasional. Naturalisasi seharusnya bukan solusi jangka panjang,” ucapnya dalam sebuah wawancara.

Sindiran ini menyiratkan bahwa penggunaan pemain naturalisasi bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan pengembangan pemain muda berbakat dari dalam negeri.

Naturalisasi: Solusi atau Masalah?

Naturalisasi dalam sepak bola bukanlah hal yang baru. Banyak negara, termasuk Prancis, Jerman, dan Qatar, telah memanfaatkan skema ini. Bahkan beberapa negara besar memiliki banyak pemain keturunan yang memperkuat tim nasional mereka.

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah strategi ini bisa membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi atau justru menghambat perkembangan pemain muda lokal. Kritik dari pelatih Bahrain mungkin ada benarnya, tetapi faktanya, naturalisasi telah membantu timnas menjadi lebih kompetitif.

Di sisi lain, PSSI tetap berupaya mengembangkan akademi dan sistem pembinaan pemain muda. Jika keseimbangan antara naturalisasi dan pengembangan pemain lokal dapat dijaga, maka timnas Indonesia bisa menjadi kekuatan besar di Asia.

Kesimpulan

Naturalisasi tiga pemain baru ini bisa menjadi dorongan besar bagi Timnas Indonesia. Namun, kritik dari pelatih Bahrain mengingatkan bahwa sepak bola bukan hanya soal mencari jalan pintas, tetapi juga membangun fondasi yang kuat.

Kini, harapan ada di tangan PSSI dan para pemain. Apakah kebijakan ini akan membawa Indonesia lebih maju atau justru membuat tim terlalu bergantung pada pemain naturalisasi? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.